Rabu, 05 Juli 2017

Nyayian Manusia

Hari Kamis adalah hari yang puitis, di hari Kamis ini kami di temani secangkir teh manis bersama puisi - puisi yang mampu menggetarkan hati.


Nyayian Manusia 

Oleh :  Kahlil Gibran





Aku ada di sini sejak awal, 

Dan aku masih ada disini. 

Dan aku akan tetap disini sampai kiamat, karena 

Tak ada kata akhir bagi duka citaku yang getir. 



Aku berkelana ke angkasa raya yang tak terbatas, dan 

Membumbung tinggi dalam dunia khayal, 

Mengapung melewati cakrawala. Tapi 

Inilah aku, tawanan ukuran. 



Aku mendengar ajaran Confusius

Aku mendengarkan kebijaksanaan 

Aku duduk di samping Budha di bawah pohon pengetahuan 

Tapi aku masih disini bersama kekebalan dan kekafiran 



Aku menyaksiakan keajabiban Nazareth di Yordania 

Aku di Madinah ketika Muhammad Hijrah 

Dan aku masih disini, tawanan kebingungan. 


Aku juga menyaksikan kebesaran Babilonia

Aku mempelajari Kekayaan Mesir; 

Aku melihat perang besar Roma. 

Pelajaranku yang awal  dulu masih memperlihatkan 

Kelemahan dan prestasi yang memalukan. 



Aku berbincang dengan tukang – tukang sihir Ain Dour; 

Aku berdebat dengan pendeta – pendeta Assyria; 

Aku mendengar apa yang bisa di dengar. 

Tapi hatiku masih tuli dan buta. 



Aku menderita karena penguasa – penguasa lalim; 

Aku diperbudak oleh para penakluk; 

Aku menderita karena lapar tiran; 

Tapi aku masih punya kekuataan dalam jiwa 

Yang kuperjuangakan untuk menyambut hari – hariku. 


Pikiranku penuh, tapi hatiku kosong. 


*(Baca Kahlil Gibran Cinta Keindahan dan Kesunyian.hal 159. Cetakan Yayasan Bentang Budaya.2000)






0 komentar:

Posting Komentar